“Setiap kita tersenyum kepada seseorang, tindakan tersebut merupakan perwujudan dari kasih, anugerah bagi orang itu, dan sesuatu yang sangat indah.”
-Mother Teresa-
“Mengasihi artinya berbagi kebahagiaan dan berkorban demi kebahagiaan orang yang kita kasihi”
-Dewa Klasik Alexander-
“Aku menemukan sisi lain dari keindahan dunia ini saat mengenalmu dan ketika aku kehilangan dirimu, engkau menjadi inspirasi bagiku.”
-Dewa Klasik Alexander-
12915650891304406632
Aku meneguk sisa es teh tawar yang masih tersisa di gelasku. Ketika aku masih menikmatinya ekor mataku menangkap sosok anak laki-laki yang memperhatikanku. Matanya menatapku. Sebuah tatapan yang menusuk ke dalam hatiku. Tatapan yang penuh iba. Aku meletakkan gelas yang hanya menyisakan es batu yang masih membeku.
“Bang, anak kecil yang duduk di pinggir jalan itu siapa ya?” tanyaku penasaran kepada pemilik warung sambil memandang anak laki-laki tersebut.
“Ow… Duh, kasihan tuh anak, bang!”
“Kasihan kenapa, bu?”
“Sudah seminggu bapanya meninggal gara-gara sakit. Ibunya sih meninggal pas melahirkan dia. Dia ngga punya keluarga lagi. Sekarang sih dia tidur di mana saja karena di usir dari kos.”
“Begitu ya, bu!”
Selesai membayar es teh tawar yang aku pesan. Aku menghampiri anak laki-laki yang hanya mengenakan pakaian kumal tanpa alas kaki. Entah sudah berapa lama dia tidak mengganti pakaiannya.
Semakin aku mendekatinya semakin jelas kelihatan kalau tubuhnya tidak terurus. Dia terus menatapku sampai aku duduk di sampingnya.
Gue mau ceritain kisah gue yang baru gw lewatin kemarin. Sempet bete-betean di malem sebelum nya ama temen gue, gak membuat gue batalin rencana kumpul bareng STAFF. Pagi jam 10 gw buru-buru tancep gas ke rumah Rino. Gue udah takut dan gak enak, soalnya kata Matthew gue harus udah ada di rumah Rino jam 10. Dan gue orang nya emang benci banget sama yang namanya “telat”. Pas nyampe sana ternyata SEMUA ORANG NGARET!!! Yap, gue ama Rino harus nunggu paling gak 2,5 jam lagi buat anak STAFF yg pada telat itu. Jam setengah 1 semua anak udah pada kumpul di rumah Rino, kita semua ada 10 orang. Dan acara selanjutnya pun dilanjutkan dengan acara “HAHA-HIHI”.
Rencana awal sih cuma mau adain acara kumpul + foto-foto bareng STAFF di rumah Rino dan sekitar nya. Entah ada bisikan darimana, tiba-tiba Danu nyeletuk mau nonton di 21 Junction. Tanggepan langsung saling menyambar, wusssshh. Sebagian besar setuju sama ide nya Danu, dan akhirnya kita sepakat untuk nonton film di 21 Cibubur Junction. Permasalahan selanjutnya, “MAU NONTON APA?”. Yeah, kita debat lagi (nih kelas emang terkenal pada jago ngomong). Dan akhirnya film “Inception” pun mengalahkan 2 kandidat film lainnya. “Sorcerer’s Aprentice” dan “SALT”. Jam setengah 3 seluruh STAFF yang hadir pun langsung bergerak ke arah tujuan, Cibubur Junction.
Tepat jam 3 tiga siang kita udah sampe di Cibubur Junction. Setelah kita parkir motor masing-masing, kita langsung bergegas ke 21 nya. Kita semua berjalan agak cepet, soalnya film nya diputer pukul 15.15 WIB. Which is mean kita cuma punya waktu 15 menit buat naek ke lantai atas, pesen tiket, dan masuk ke studio. Pukul 15.15 WIB tepat kita sampe di Lobby 21, film baru diputer, dan kita semua labgsung buru-buru masuk ke studio (gak mau rugi 15ribu). Sangking buru-buru nya kita lupa sama Wawan yang belum masuk ke studio gara-gara ke WC dulu. Walhasil, Danang harus balik lagi ke penjaga pintu buat ngasih tiket nya ke Wawan. Dan akhirnya kita semua bisa menikmati film dengan tenang, damai, sejahtera, dan abadi (udah kayak pidato di acara Funeral aja).
Film nya keren abis, terutama ide sang pembuat film tersebut. Bagaimana kita bisa menanamkan suatu sugesti atau mencari informasi melalui mimpi seseorang. Di mimpi tersebut, hanya sang pemilik mimpi tersebut yang dapat mengkreasi dan mengimprovisasi mimpi tersebut. Film ini menjadi lebih gila gara-gara si Dom Cobb mau nyoba insepsi sampe level 3, which is meaning dia akan mimpi di dalam mimpi dan di dalam mimpi lagi. Agak “unbelieveable” emang. Selanjutnya silahkan baca aja review nya disini Inception. Satu tokoh yang menarik perhatian gue adalah Araidne yang diperankan oleh Ellen Page. Mukanya lucu dan unik banget. I love her act.
Dalam “Inception” kita disuguhkan imajinasi kita dalam bermimpi. Dimana kita bisa menciptakan segala sesuatu di alam mimpi kita. Kita menciptakan dunia yang kita inginkan dan kita tenggelam dalam kebahagiaan di dalamnya. Tapi lambat laun kita akan menyadari bahwa itu hanya MIMPI, bukan KENYATAAN. Dan kita harus mengakui itu. Beberapa orang tetap tenggelam oleh mimpi dan kenangan itu, mereka terjebak dan tak ingin kembali pada kenyataan. Beberapa orang berusaha bangkit dari mimpi tersebut, mereka berusaha menemukan dunia mereka yang NYATA bukan MIMPI. Ada satu quote yang gue kutip dari Raditya Dika, “kalau mimpi kita ketinggian, kadang kita perlu dibangunkan oleh orang lain”. Ya, Bermimpi itu perlu, tapi bukan untuk selamanya.
Back to STAFF, setelah selese nonton film, kita semua langsung menuju ke Food Court Cibubur Junction di lantai dasar. Mereka semua mau nemenin gue untuk buka puasa. Kalian emang sahabat gue yang terbaik (agak lebay emang). Temen-temen gue pada pesen makanan ayam bakar dan soto, gue sendiri pesen Sate Padang Mak Sukur +Teh Botol + Juice Alpukat. Hari itu gue buka puasa bareng temen-temen gue di Cibubur Junction. Hal yang gak gue rencanakan sebelumnya berakhir dengan sebuah acara buka puasa yang nikmat.
Selese makan, kita langsung pulang ke rumah masing-masing. Gue sendiri juga langsung pulang ke rumah. Sampe di rumah gue langsung mandi biar gak ketinggalan Sholat Tarawih bareng keluarga gue. Setelah sholat gue cuma bisa ngucapin syukur ke Tuhan atas “rencana yang tak terduga” hari ini. Thanks a lot to my dearest friend, STAFF.
Malemnya gue buka account Plurk gue, raihashirou, dan gue cuma tersenyum kecil pas liat plurk dari temen-temen STAFF gue…
=)
by : http://raihashirou.wordpress.com/
